BAKTERI
1.
Alcaligenes
Bakteri
alcaligenes merupakan bakteri berbentuk batang gram negatife, bersifat
anaerobic fakultatif dan motil. Jenis bakteri ini dapat ditemukan pada air,
tanah dan asosiasi lingkungan dengan manusia serta dapat tumbuh pada suhu 370
C.
Bakteri alcaligenes ini
terdapat juga pada susu, telur, dan daging, yang sifatnya mudah rusak
(perishable food) yaitu akibat karja bakteri alcaligenes viscolactis. Yang bisa
mengakibatkan susu menjadi berlendir atau lebih kental.
Bakteri yang dapat mencemari susu terbagi
menjadi dua golongan, yaitu bakteri patogen (pathogenic bacteria) dan bakteri pembusuk (spoilage bacteria). Kedua macam
bakteri tersebut dapat menimbulkan penyakit yang ditimbulkan oleh susu (milkborne diseases) seperti
tuberkulosis, bruselosis, dan demam tipoid (typhoid fever). Pembusukan susu oleh bakteri dapat menyebabkan
degradasi protein, karbohidrat, dan lemak yang terkandung dalam susu
Bakteri
ini bersifat anaerobic, bakteri ini menyerang pada minuman seperti susu menjadi berlendir
akibat kerja bakteri alcaligenes
viscolactis.
Hasil serangan bakteri alcaligenes ini yaitu
bisa menyebabkan tuberkulosis, bruselosis, dan demam tipoid, degradasi protein,
karbohidrat, dan lemak yang terkandung dalam susu
2.
Enterobacteria
termasuk
dalam family bakteri. Enterobacteria adalah kuman yang hidup di usus besar manusia
dan hewan,tanah,air dan dapat pula ditemukan pada komposisi material.
Enterobacteria ini berbentuk batang dan memiliki panjang 1-5 pM. Enterobacteria
ini juga merupakan bakteri non spora dan membentuk reaksi katalase.
Enterobacteria ini banyak ditemukan dalam usus manusia dan hewan lainnya,
sementara yang lain ditemukan dalam air atau tanah atau parasit pada berbagai
hewan dan tumbuhan yang berbeda.
Sifat dari enterobacteria ini yaitu : bersifat pathogen,
bersifat gram negative, aerob dan
anaerob fakultatif.
Bakteri enterobacteria ini dapat menyerang
jaringan tubuh manusia, dan system tubuh manusia.
Hasil
serangan bakteri enterobacteria ini bisa menyebabkan infeksi saluran kemih,
infeksi pada luka, infeksi saluran pernafasan, septicemia, radang usus, dan
peradangan selaput otak.
3.
Vibriona
Vibriona merupakan mikroorganisme berbentuk
koma.
Mikroorganisme
ini berbentuk melengkung, batang berbentuk koma
dengan flagel tunggal yang panjang yang memungkinkannya untuk bergerak.
Bakteri vibriona ini terdapat di perairan seperti laut yang dangkal karena
mengandung garam mineral dan asparagin sebagai sumber karbon dan nitrogen.
Sifat dari bakteri vibriona ini yaitu, aerob
dan anaerob fakultatif. bakteri vibriona ini terbagi kedalam 2 jenis yaitu
vibriona cholera dan vibriona parahaemolyticus.
·
Vibriona
cholera : bakteri yang menyebabkan kolera.
Kolera
merupakan peradangan akut intestine yang menyebabkan diare berat,tinja seperti
cucian beras, dehidrasi,kolaps dan seringkali kematian. Penyakit ini menyebar
melalui air yang terkontaminasi feses makanan dan lalat.
·
Vibriona
parahaemolyticus
Vibriona parahaemolyticus adalah kontaminan
yang umum terdapat pada ikan segar dan ikan olahan,kerang, dan makanan laut
lainnya.
vibriona ini menyerang makanan hasil laut
seperti : ikan, udang,kerang, dan makanan laut lainnya dengan cara
menginfeksikannya. Dan juga menyerang pada usus manusia dan system pencernaan
manusia akibat bakteri kolera.
Hasil
serangan dari bakteri vibriona ini yaitu, bisa menyebabkan penyakit vibriosis
yang menginfeksi makanan laut seperti
ikan,udang,dan kerang. Dan menyebabkan penyakit
kolera pada manusia seperti diare berat, dehidrasi, dan tinja seperti
air cucian beras.
4.
Micrococcus
Bakteri micrococcus adalah bakteri berbentuk
kokus, gram positif, berpasangan , tetrad atau kelompok kecil, aerob dan tidak
berspora, bisa tumbuh baik pada medium nutrien agar pada suhu 30°C dibawah kondisi aerob.
Bakteri micrococcus ini terdapat pada proses permentasi tempe.
Sifat bakteri
micrococcus ini yaitu aerob dan gram positif.
Bakteri micrococcus
ini menyerang makanan fermentasi seperti tempe.
Hasil bakteri
micrococcus ini bisa menyebabkan tempe berjamur.
5.
Stapylococcus
Bakteri
staphylococcus ini berasal dari kata staphyle yang berarti kelompok buah anggur
dan coccus berarti biji yang bulat. Jadi, bakteri staphylococcus adalah sel
berbentuk bulat, gram positif tersusun
seperti buah anggur . Kuman ini mudah tumbuh pada berbagai media dan
metabolismenya aktif, meragikan banyak
karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi dari warna putih hingga kuning tua. Bakteri
staphylococcus sebagian menjadi anggota flora normal kulit dan selaput lendir
pada manusia, tetapi dapat pula menyebabkan infeksi pada binatang, bahkan ada
jenis staphylococcus yang menyebabkan keracunan makanan. sebagian lagi menjadi
bakteri pathogen yang menyebabkan bermacam – macam penyakit atau gangguan dalam
tubuh seperti radang bernanah, sampai sepsis berakibat fatal. Sehingga bakteri
ini dapat menyebabkan hemolisis yaitu pemecahan sel – sel darah, menggumpalkan
plasma karena sifat koagulasenya, dan menghasilkan berbagai macam enzim – enzim
yang dapat merusak system imun dan kandungan toksin pada bakteri tersebut yang
bersifat dekstruktif.
Sifat dari bakteri staphylococcus ini yaitu,
1. Berbentuk
bulat dengan diameter kira – kira 0,5 –
1,5
2. Warna koloni putih susu atau agak krem
3. Tersusun dalam kelompok tidak beraturan
4. Bersifat fakultatif anaerobic
5. Bersifat pathogen dan menyebabkan lesi local yang oportunistik
6. Bersifat dekstruktif, yaitu enzim yang dapat
merusak system imun dan kandungan toksin.
7. Bersifat koagulasi, yaitu suatu protein
seperti enzim yang dapat menggumpalkan plasma oxalate atau citrate, koagulasi
dapat menggumpalkan fibin pada permukaan staphylococcus sehingga menyebabkan
kuman tidak dapat di fagositosis oleh sel tubuh.
8. Pada umumnya tidak memiliki kapsul
9. Bakteri ini juga termasuk bakteri
nonsporogenous ( tidak berspora )
10. Sel – selnya bersifat positif gram, dan tidak
aktif melakukan pergerakan ( non motile )
11. Menghasilkan katalase
12. Tahan terhadap pengeringan , panas dan sodium
khlorida NaCl 9%
13. Pertumbuhannya dapat dihambat dengan cepat
oleh bahan kimia tertentu seperti hexachlorophene 3%.
14. Sebagian besar adalah saprofit yang hidup
dialam bebas, namun habitat alamiahnya adalah pada permukaan epitel golongan
primate/mamalia.
15. Aerob dan anaerob tumbuh sama baik.
Bakteri ini dapat menyerang kulit
dengan tanda – tanda kulit terkena luka bakar , yaitu akibat kerjanya
toksin eksofoliatin dan menyerang
saluran pencernaan akibat keracunan makanan yang disebabkan oleh enterotoksin
dan eksoenzim.
Adapun tempat berkembang biaknya
bakteri staphylococcus yaitu :
1.
Pada
rongga mulut (staphylococcus aureus,
S.anaerob, S.Epidermis)
2.
Ada
pada kulit ( staphylococcus Epidermidis )
3.
Ada
dihidung dan mungkin ada pada permukaan (staphylococcus aureus)
4.
Ada
disaluran nafas atas terutama farink
(staphylococcus Epidermidis)
5.
Ada
disaluran kemih ( staphylococcus)
6.
Staphylococcus
juga terdapat dalam darah bersama kuman lainnya.
Hasil serangan bakteri ini akan menyebabkan
penyakit gangguan dalam tubuh seperti radang bernanah, infeksi saluran kemih,
infeksi kulit, infeksi ginjal, dan jerawat.
6.
Leuconostoc
Bakteri
leuconostoc adalah bakteri gram positif, katalase negative, dengan morfologi
seperti kokus dan dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Leuconostoc umumnya
berbentuk sferis, tersusun berpasangan atau berkelompok membentuk rantai, dan
terkadang hanya bersel tunggal.
Beberapa
spesies bakteri ini merupakan bakteri asam laktat yang baik untuk kesehatan dan
sering digunakan dalam pengolahan pangan ( fermentasi ). Contoh produk pangan
yang dibuat dengan bantuan leuconostoc adalah krim asam, cottage cheese,dan
buttermilk. Bakteri ini dapat memfermentasi laktosa dan glukosa melalui jalur
heterofermentatif. Dan bakteri leuconostoc ini bisa menyebabkan pelendiran
makanan, penurunan PH, dan pembentukan gas.
Bakteri leuconostoc ini bersifat aerob.
Bakteri leuconostoc ini menyerang makanan dan
menginfeksi manusia. Bakteri yang menginfeksi pada manusia yaitu leuconostoc mesenteroides.
Hasil serangan bakteri leuconostoc ini bisa
menyebabkan pelendiran makanan, tetapi bakteri ini bisa dimanfaatkan untuk
fermentasi.
7.
Aerococcus
dan pediococcus
Aerococcus
adalah bakteri yang berbentuk bulat, ada yang berpasangan atau seperti rantai,
tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Bakteri ini dapat ditemukan di air
tawar atau juga air laut. Pada umumnya sumber dan cara penularan penyakit
akibat serangan bakteri – bakteri tersebut di atas antara lain melalui ikan
yang sakit, ikan karir, air yang terkontaminasi, makanan yang terkontaminasi,
telur yang terkontaminasi, dan alat atau pakaian yang terkontaminasi.
Sifat bakteri aerococcus ini yaitu : bersifat
gram positif
Bakteri aerococcus ini menyerang pada hewan
perairan seperti ikan.
Hasil serangan bakteri ini mengakibatkan
gangguan pencernaan dan gatal – gatal.
Pediococcus
Bakteri pediococcus adalah genus bakteri yang
termasuk bakteri asam laktat, dengan ciri non motil (tidak bergerak) dan
memiliki bentuk sferis. Sel bakteri ini terbagi ke dalam dua bidang sehingga
membentuk pasangan tetrad (tersusun empat), atau gumpalan sel sferis yang lebih
besar. Genus pediococcus termasuk golongan fakultatif anaerob dan untuk hidup
memerlukan lingkungan yang kaya nutrisi serta mengandung factor pertumbuhan dan
gula yang dapat difermentasi. Bakteri ini termasuk homofermentatif (hanya
menghasilkan asam laktat) dan tidak dapat menggunakan pentosa (karbohidrat
beratom C5).
Bakteri
pediococcus ini tahan terhadap oksigen, PH, suhu, resistensi antibiotic, dan
NaCl. Genus pediococcus banyak terlibat dalam fermentasi bagian tanaman
diantaranya adalah P. acidilactici, P. dextrinicus, P. inopinatus, P. parvulus, dan P. pentosaceus. Contoh produk
fermentasi sayuran tersebut adalah sauerkraut, bubur serealia, mentimun, zaitun, dan kacang fermentasi. Selain itu, Pediococcus juga banyak terlibat
dalam fermentasi berbagai makanan tradisional di dunia, seperti ragi untuk tapai.
kemampuan Pediococcus spp. untuk
membunuh mikroorganisme pembusuk
dan patogen dalam fermentasi daging dikarenakan kemampuannya menghasilkan asam
organik. Selain itu, fermentasi dengan bakteri ini juga meningkatkan kestabilan
makanan dalam masa penyimpanan dan menghasilkan produk yang lebih banyak
mengandung protein.
Namun, bakteri pedicoccus ini juga dapat merusak makanan, bakteri tersebut
yaitu pedicoccus pentosaceus dan pedicoccus damnosus yang berperan dalam
kerusakan bir.
Bakteri pediococcos ini bersifat anaerob.
bakteri pediococcus ini menyerang makanan
akibat kerja bakteri pedicoccus pentosaceus, dam merusak minuman bir akibat
kerja bakteri damnosus.
Hasil serangan bakteri pedicoccus
yaitu menyebabkan gangguan system pencernaan.
8.
Bacillus
Bacillus adalah bakteri yang memiliki bentuk
batang atau silinder. Bakteri bacillus ini merupakan bakteri gram positif.
Bakteri yang berbentuk batang dapat dijumpai ditanah dan air, termasuk pada air
laut, udara, dan tumbuh – tumbuha.Bakteri Bacillus ini ternyata juga hidup di air laut yang
dapat menghasilkan antibiotic yang mampu melawan bakteri pathogen.Beberapa
jenis menghasil enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis protein dan
polisakarida kompleks.
Sifat bakteri bacillus ini yaitu bersifat
aerobic atau fakultatif anaerob, dan mampu membentuk spora yang dapat ditemukan
ditanah, pada sayuran maupun produk pangan. Memiliki kisaran suhu yang paling
luas, tahan terhadap sentyawa – senyawa antiseptic, memiliki kemampuan
enzimatik yang beragam. Bakteri bacillus ini juga mempunyai sifat fisiologis
yang menarik karena tiap – tiap jenis mempunyai kemampuan yang berbeda – beda
diantaranya :
·
Mampu mengdegradasi senyawa organic
seperti protein,pati selulosa,dan hidrokarbon.
·
Mampu menghasilkan antibiotic
·
Berperan dalam nitrifikasi dan
dentrifikasi
·
Pengikat nitrogen
·
Pengoksidasi selenium
·
Pengoksidasi dan pereduksi mangan
·
Bersifat khemolitotrof, aerob atau
fakutatif anaerob, asidofilik atau alkalifilik, psikoprifilik, atau
thermofilik.
Bakteri bacillus ini menyerang manusia yang
memiliki daya imun yang lemah, dan
bakteri ini juga menyerang pada hewan ternak. seperti lembu, kambing, domba dan
babi. Melalui mulut dan saluran cerna.
Hasil serangan bakteri ini bisa menyebabkan
infeksi pada kulit, paru – paru, dan usus.
9.
Clostridium
Clostridium adalah
bakteri gram positif berbentuk batang anaerobic atau mikroaerofilik yang menghasilkan endospora. Kebanyakan spesies menguraikan
protein dan meragi karbohidrat, banyak pula yang menghasilkan eksotoksin. Beberapa spesies bersifat patogenik dan banyak terdapat
sebagai saprofit di dalam tanah dan saluran pencernaan manusia dan hewan.
Contoh bacteri clostridium yang bersifat pathogen diantaranya adalah clostridium perfringens, clostridium
difficile, clostridium botulinum dan clostridium tetani. Clostridium botulinum
menghasilkan toksin biologis yang kuat yang dikenal dapat menginfeksi manusia.
bakteri
clostridium ini juga terdapat pada makanan kaleng yang tertutup rapat tanpa
udara, karena sifat nya yang anaerob. Apabila ikan kaleng telah mengalami
kerusakan, ia akan terkontaminasi oleh bakteri clostridium yang dapat
mengeluarkan racun yang disebut clostridium botulinum.
Sifat bakteri clostridium ini yaitu bersifat
anaerob, dan bersifat patogenik.
Bakteri clostridium ini menyerang saluran
cerna manusia dan hewan, jaringan tubuh
manusia.
Hasil
serangan bakteri clostridium ini yaitu : radang paru-paru (pneumonia) dan dapat
menyebabkan kematian akibat penderita tidak bisa bernapas,dan dapat
menyebabkan tetanus (clostridium tetani),
10. Desulfotamaculum
Bakteri desulfotamaculum adalah
genus dari Gram-positif yang berbentuk batang
lurus atau melengkung, tahan terhadap panas dan fixer hidup bebas nitrogen
atmosfer.
Bakteri desulfotamaculum ini
bersifat anaerob
Bakteri
desulfotamaculum ini terdapat pada tanah, air, panas bumi
run-off, usus serangga dan di rumen.
Bakteri
desulfotamaculum ini menyerang pada makanan.
Hasil serangan bakteri ini dapat menyebabkan
pembusukan pada makanan kaleng.